-->
Effect
Of Bicarbonate On Corrosion Of Carbon Steel In CO2 Saturated Brines
Dalam jurnal ini dibahas pengaruh
konsentrasi bicarbonate terhadap (HCO3-) terhadap
permukaan baja carbon (carbon steel) atau disebut dengan bicarbonate induce
corrosion. Ion bicarbonate ini didapatkan dari proses kimia yang melibatkan gas
CO2 yang terjadi melalui proses
elektrokimia yang melalui reaksi (menurut palmer dan van eldik, 1983):
CO2(aq) + H2O 2H2CO3(aq)
H2CO3(aq)
HCO3-(aq) + H(aq)+
HCO3(aq) CO32-(aq)
Sedangkan
pada proses elktrokimia yang terjadi pada larutan tersebut meliputi reaksi yang
ada pada katoda dan anoda adalah:
Reaksi pada katoda: (meliputi
proton, asam karbonat, air dan bicarbonate)
2H(aq)+ +2e−→ H2(g)
2H2CO3(aq) + 2e−→ H2(g)
+ 2HCO3(aq)−
2H2O(aq) + 2e−→ H2(g)
+ 2OH(aq) –
2HCO3(aq) − + 2e−→ H2(g)
+ 2CO3(aq)
2−
Reaksi
oksidasi yang terjadi pada anoda adalah reaksu oksidasi dari logam menjadi ion
nya. Reaksi pada anoda:
Fe(s)→ Fe(aq)2+ +2e−
Pada keadaan asam bicarbonate memiliki efek yang kecil dalam
menyebabkan terjadinya efek korosi, karena pada keadaan asam konsentrasi ion
bicarbonate yang terbentuk rendah. Sedangkan pada basa ion bicarbonate
berpengaruh secara signifikan terhadap terjadinya proses korosi. Bicarbonate
ini dapat mneyebabkan terjadinya proses lokalisasi korosi. Dalam dunia industri
bicarbonate induce corrosion ini dapat menyebabkan terjadinya efek yang merusak
seperti yang telah dilaporkan oleh zhang dan martin (2011). Corrosion rate yang
terjadi akibat dari bicaronate induce corrosion ini mencapai 32 mm/yr didaerah
air asin pada pH basa yaitu sekitar 8,5 dan pada temperatur sekitar 950C.
Hal itu sangat berbahaya jika kita pertimbngakan dengan batas korosi yang masih
diterima yaitu sekitar 0,01 mm/yr. Oleh karena itu efek dari bicarbonate ini
perlu perhatian lebih dalam proses kontrol terjadinya korosi yang ada di dunia
industri. Dan atas tujuan tersebut maka jurnal ini melakukan penelitian dalam
mengetahui lebih lanjut dari proses korosi yang terjadi.
Dalam melakukan eksperimen ini menggunakan 3 elktrode yaitu sebuah rotating cylindrical working electrode (RCE) yangg dibuat
dari C1018 carbon steel. Sedangkan elektrode standar yang digunakan untuk
pengukuran potensial adalah saturated Ag/AgCl reference electrode (RE) dan
elktrode yang terakhir adalah The counter electrode (CE) yang menggunakan platinum ring. Sedangkan larutan elektrolit
yang digunakan adalah 1wt% or
10 wt% NaCl yang telah dilakukan deaerasi dengan menggunakan C02 kurang
lebih 1 jam dan juga menggunakan bubuk NaHC03 yang menjadi sumber
dari bicarbonate. Sedangkan dalam pengukuran dari corrosion rate nya
menggunakan metode linear polarization resistance (LPR), electrochemistry
impedance spectroscopy (EIS) and potentiodynamic polarization.
Pada
pengukuran corrosion rate pada 1 wt% NaCl menunjukan korosi menurun dengan
peningkatan pH dari 4-5 dan corrosion rate manjadi konstan pada pH 5-7, hal ini
disebabkan oleh terjadinya reaksi reduksi ion bicarbonate dan konsentrasi nya
menjadi konstan. Pada pH 7-8 terjadinya peningkatan corrosion rate hal itu
disebabkan terjadinya reaksi reduksi dari proton yang dapat menyebabkan
terjadinya peningkatan korosi walaupun efek dari korosi ynag disebabkna korosi
itu kecil. Pada pH lebih dari 7 hanya akan terjadi peningkatan pada ion bicarbonate
yang terbentuk, pada Ph tersebut terjadi peningkatan pH yang tinggi akibat dari
peningkatan konsentrasi ion bicarbonate. Banyaknya konsentrasi dari ion
bicarbonate yang terjadi juga disebabkan oleh pengaruh dari kelarutan gas CO2
pada konsentrasi larutan garam ketika
kelarutan CO2 rendah maka ion bicarbonate juga akan kecil dan
menyebabkan corrosion rate juga kecil. Hal itu juga diperkuat dengan pengukuran
potensiodinamik polarisasi yang menyatakan bahwa ion bicarbonate dapat
menyebabkan terjadinya korosi pada pH 8. Jadi dari penelitian yang telah dipaparkan
dalam jurnal tersebut bahwa bicarbonate induce corrosion terjadi pada pH
tertentu yaitu pH 7-8 sedangkan pada pH yang lain kurang signifikan dalam penyebab korosi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar