Senin, 12 November 2012

Effect Of Bicarbonate On Corrosion Of Carbon Steel In CO2 Saturated Brines Dalam jurnal ini dibahas pengaruh konsentrasi bicarbonate terhadap (HCO3-) terhadap permukaan baja carbon (carbon steel) atau disebut dengan bicarbonate induce corrosion. Ion bicarbonate ini didapatkan dari proses kimia yang melibatkan gas CO2 yang terjadi melalui proses elektrokimia yang melalui reaksi (menurut palmer dan van eldik, 1983): CO2(gas) CO2(aq) CO2(aq) + H2O 2H2CO3(aq) H2CO3(aq) HCO3-(aq) + H(aq)+ HCO3(aq) CO32-(aq) Sedangkan pada proses elktrokimia yang terjadi pada larutan tersebut meliputi reaksi yang ada pada katoda dan anoda adalah: Reaksi pada katoda: (meliputi proton, asam karbonat, air dan bicarbonate) 2H(aq)+ +2e−→ H2(g) 2H2CO3(aq) + 2e−→ H2(g) + 2HCO3(aq)− 2H2O(aq) + 2e−→ H2(g) + 2OH(aq) – 2HCO3(aq) − + 2e−→ H2(g) + 2CO3(aq) 2− Reaksi oksidasi yang terjadi pada anoda adalah reaksu oksidasi dari logam menjadi ion nya. Reaksi pada anoda: Fe(s)→ Fe(aq)2+ +2e− Pada keadaan asam bicarbonate memiliki efek yang kecil dalam menyebabkan terjadinya efek korosi, karena pada keadaan asam konsentrasi ion bicarbonate yang terbentuk rendah. Sedangkan pada basa ion bicarbonate berpengaruh secara signifikan terhadap terjadinya proses korosi. Bicarbonate ini dapat mneyebabkan terjadinya proses lokalisasi korosi. Dalam dunia industri bicarbonate induce corrosion ini dapat menyebabkan terjadinya efek yang merusak seperti yang telah dilaporkan oleh zhang dan martin (2011). Corrosion rate yang terjadi akibat dari bicaronate induce corrosion ini mencapai 32 mm/yr didaerah air asin pada pH basa yaitu sekitar 8,5 dan pada temperatur sekitar 950C. Hal itu sangat berbahaya jika kita pertimbngakan dengan batas korosi yang masih diterima yaitu sekitar 0,01 mm/yr. Oleh karena itu efek dari bicarbonate ini perlu perhatian lebih dalam proses kontrol terjadinya korosi yang ada di dunia industri. Dan atas tujuan tersebut maka jurnal ini melakukan penelitian dalam mengetahui lebih lanjut dari proses korosi yang terjadi. Dalam melakukan eksperimen ini menggunakan 3 elktrode yaitu sebuah rotating cylindrical working electrode (RCE) yangg dibuat dari C1018 carbon steel. Sedangkan elektrode standar yang digunakan untuk pengukuran potensial adalah saturated Ag/AgCl reference electrode (RE) dan elktrode yang terakhir adalah The counter electrode (CE) yang menggunakan platinum ring. Sedangkan larutan elektrolit yang digunakan adalah 1wt% or 10 wt% NaCl yang telah dilakukan deaerasi dengan menggunakan C02 kurang lebih 1 jam dan juga menggunakan bubuk NaHC03 yang menjadi sumber dari bicarbonate. Sedangkan dalam pengukuran dari corrosion rate nya menggunakan metode linear polarization resistance (LPR), electrochemistry impedance spectroscopy (EIS) and potentiodynamic polarization. Pada pengukuran corrosion rate pada 1 wt% NaCl menunjukan korosi menurun dengan peningkatan pH dari 4-5 dan corrosion rate manjadi konstan pada pH 5-7, hal ini disebabkan oleh terjadinya reaksi reduksi ion bicarbonate dan konsentrasi nya menjadi konstan. Pada pH 7-8 terjadinya peningkatan corrosion rate hal itu disebabkan terjadinya reaksi reduksi dari proton yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan korosi walaupun efek dari korosi ynag disebabkna korosi itu kecil. Pada pH lebih dari 7 hanya akan terjadi peningkatan pada ion bicarbonate yang terbentuk, pada Ph tersebut terjadi peningkatan pH yang tinggi akibat dari peningkatan konsentrasi ion bicarbonate. Banyaknya konsentrasi dari ion bicarbonate yang terjadi juga disebabkan oleh pengaruh dari kelarutan gas CO2 pada konsentrasi larutan garam ketika kelarutan CO2 rendah maka ion bicarbonate juga akan kecil dan menyebabkan corrosion rate juga kecil. Hal itu juga diperkuat dengan pengukuran potensiodinamik polarisasi yang menyatakan bahwa ion bicarbonate dapat menyebabkan terjadinya korosi pada pH 8. Jadi dari penelitian yang telah dipaparkan dalam jurnal tersebut bahwa bicarbonate induce corrosion terjadi pada pH tertentu yaitu pH 7-8 sedangkan pada pH yang lain kurang signifikan dalam penyebab korosi.

-->

Effect Of Bicarbonate On Corrosion Of Carbon Steel In CO2 Saturated Brines
Dalam jurnal ini dibahas pengaruh konsentrasi bicarbonate terhadap (HCO3-) terhadap permukaan baja carbon (carbon steel) atau disebut dengan bicarbonate induce corrosion. Ion bicarbonate ini didapatkan dari proses kimia yang melibatkan gas CO2 yang  terjadi melalui proses elektrokimia yang melalui reaksi (menurut palmer dan van eldik, 1983):
CO2(gas)                                                  CO2(aq)
CO2(aq) + H2O                           2H2CO3(aq)
H2CO3(aq)                                                  HCO3-(aq) +  H(aq)+
HCO3(aq)                             CO32-(aq)
Sedangkan pada proses elktrokimia yang terjadi pada larutan tersebut meliputi reaksi yang ada pada katoda dan anoda adalah:
Reaksi pada katoda: (meliputi proton, asam karbonat, air dan bicarbonate)
2H(aq)+ +2e H2(g)
2H2CO3(aq) + 2eH2(g) + 2HCO3(aq)
2H2O(aq) + 2eH2(g) + 2OH(aq)
2HCO3(aq) + 2e H2(g) + 2CO3(aq) 2
Reaksi oksidasi yang terjadi pada anoda adalah reaksu oksidasi dari logam menjadi ion nya. Reaksi pada anoda:
Fe(s)Fe(aq)2+ +2e
Pada keadaan asam bicarbonate memiliki efek yang kecil dalam menyebabkan terjadinya efek korosi, karena pada keadaan asam konsentrasi ion bicarbonate yang terbentuk rendah. Sedangkan pada basa ion bicarbonate berpengaruh secara signifikan terhadap terjadinya proses korosi. Bicarbonate ini dapat mneyebabkan terjadinya proses lokalisasi korosi. Dalam dunia industri bicarbonate induce corrosion ini dapat menyebabkan terjadinya efek yang merusak seperti yang telah dilaporkan oleh zhang dan martin (2011). Corrosion rate yang terjadi akibat dari bicaronate induce corrosion ini mencapai 32 mm/yr didaerah air asin pada pH basa yaitu sekitar 8,5 dan pada temperatur sekitar 950C. Hal itu sangat berbahaya jika kita pertimbngakan dengan batas korosi yang masih diterima yaitu sekitar 0,01 mm/yr. Oleh karena itu efek dari bicarbonate ini perlu perhatian lebih dalam proses kontrol terjadinya korosi yang ada di dunia industri. Dan atas tujuan tersebut maka jurnal ini melakukan penelitian dalam mengetahui lebih lanjut dari proses korosi yang terjadi.  
Dalam melakukan eksperimen ini menggunakan 3 elktrode yaitu sebuah rotating cylindrical working electrode (RCE) yangg dibuat dari C1018 carbon steel. Sedangkan elektrode standar yang digunakan untuk pengukuran potensial adalah saturated Ag/AgCl reference electrode (RE) dan elktrode yang terakhir adalah The counter electrode (CE) yang menggunakan platinum ring. Sedangkan larutan elektrolit yang digunakan adalah  1wt% or 10 wt% NaCl yang telah dilakukan deaerasi dengan menggunakan C02 kurang lebih 1 jam dan juga menggunakan bubuk NaHC03 yang menjadi sumber dari bicarbonate. Sedangkan dalam pengukuran dari corrosion rate nya menggunakan metode linear polarization resistance (LPR), electrochemistry impedance spectroscopy (EIS) and potentiodynamic polarization.
Pada pengukuran corrosion rate pada 1 wt% NaCl menunjukan korosi menurun dengan peningkatan pH dari 4-5 dan corrosion rate manjadi konstan pada pH 5-7, hal ini disebabkan oleh terjadinya reaksi reduksi ion bicarbonate dan konsentrasi nya menjadi konstan. Pada pH 7-8 terjadinya peningkatan corrosion rate hal itu disebabkan terjadinya reaksi reduksi dari proton yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan korosi walaupun efek dari korosi ynag disebabkna korosi itu kecil. Pada pH lebih dari 7 hanya akan terjadi peningkatan pada ion bicarbonate yang terbentuk, pada Ph tersebut terjadi peningkatan pH yang tinggi akibat dari peningkatan konsentrasi ion bicarbonate. Banyaknya konsentrasi dari ion bicarbonate yang terjadi juga disebabkan oleh pengaruh dari kelarutan gas CO2 pada konsentrasi larutan garam ketika  kelarutan CO2 rendah maka ion bicarbonate juga akan kecil dan menyebabkan corrosion rate juga kecil. Hal itu juga diperkuat dengan pengukuran potensiodinamik polarisasi yang menyatakan bahwa ion bicarbonate dapat menyebabkan terjadinya korosi pada pH 8. Jadi dari penelitian yang telah dipaparkan dalam jurnal tersebut bahwa bicarbonate induce corrosion terjadi pada pH tertentu yaitu pH 7-8 sedangkan pada pH yang  lain kurang signifikan dalam penyebab korosi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar