[Type the company name]
|
[Type the document s
|
[Type the company address]
|
Ceramic Biomaterial
Ceramic
biomaterial merupakan sebuah hasil dari
perkembangan teknologi material yang sudah cukup pesat pada abad ini, ceramic
biomaterial bisa digunakan sebagai suatu
material pengganti dari tulang-tulang yang mengalami kerusakan, gigi yang telah
tanggal, mengobati kerusakan atau kekeroposan tulang yang terjadi pada manusia,
dan masih bnayak lagi pengembangan dari aplikasi ceramic biomaterial yang telah
berkembang di kehidupan ilmu material serta teknologi dalam pengembangan
material tersebut, tetapi dalam penyusunun paper ini penulis lebih menekankan
pada aplikasi biomaterial yang berhubungan dengan tulang serta rangka dan
manusia, penjelasannya hanya sebagian kecil dari ruang lingkup apikasi ceramic biomaterial tersebut karena para penyusun paper ini masih kurang
dalam mendapatkan berbagai sumber terntang ceramic biomaterial dari berbagai
referensi jurnal, karena ceramic biomaterial ini masih dalam tahap research
yang masih terpublikasikan di jurnal, paper, seminar atau media lain yang masih
sulit untuk didapatkan dari publikasi umum serta buku referensi-referensi
lainnya. Aplikasi ceramic biomaterial ini merupakan sebuah seleksi dari jenis
biomaterial, karena kita telah
mengetahui biomaterial tidak
hanya untuk keramik tetapi juga terdapat biomaterial lainnya seperti polimer biomaterial, metal biomaterial,
composite material dan material advance lainnya. Ceramic biomaterial memiliki
sifat keunggulan dari material-material lain sebagai biomaterial pembandingnya
(metal biomaterial, composite biomaterial, polimer biomaterial). Penggunaan
ceramic sebagai biomaterial ini yang telah dijelskan pada pendahuluan adalah sifat mekanik dan kimia
dari material keramik yang digunakan. Sifat mekanik dan kimia yang sangat
penting dari penggunaan keramik ini. Hal pertama dan yang terpenting adalah
biomaterial tersebut harus cocok ceramic biomaterial
ini harus tidak memperlihatkan respon yang merugikan dari tubuh, atau kebalikannya,
harus tidak beracun dan non-carcinogenic. Persyaratan ini
mengeliminasi banyak material teknik yang
dapat digunakan. Selain itu, biomaterial harus memiliki sifat fisik dan mekanik yang memadai
untuk berfungsi sebagai
pengganti atau pengganda dari jaringan tubuh. Untuk penggunaan secara
praktis, biomaterial tersebut harus dapat
dengan mudah dibentuk atau dilakukan proses pemesinan kedalam beberapa bentuk,
mempunyai harga yang relatif murah dan bahan bakunya banyak tersedia di
pasaran.
Corrosion
corrosion resistance
(tahan korosi) pemilihan sifat ini merupakan hasil perbandingan dari penggunaan
material logam (metal), dimana kita telah mengetahui salah satu dari kekurangan
sebuah material logam adalah dari sifatnya terhadap suatu reaksi dengan
lingkungan, logam yang bereaksi dengan senyawa hidrat, asam, air, dan oksigen
akan mengalami sebuah degradasi yang akan menghasilkan sebuah karat, karat ini
yang sangat berbahaya karena menimbulkan kekeroposan serta menghilanganya
permukaan lapisan sebuah material metal, dan jika kita hubungkan sifat tersebut
dan kita aplikasikan dalam penggunaan biomaterial dari jenis logam untuk
penggunaan dalam material pengganti tulang manusia maka metal akan mudah
mengalami korosi karena bereaksi dengan darah yang akan menyebabkan resiko
fatal, yakni biomaterial logam pengganti tulang tersebut akan mengalami reaksi
kimia (korosi) dan akhirnya akan hancur akibat terkikis dan membahayakan
kehidupan manusia. Sedangkan jika kita menggunakan ceramic sebagai biomaterial
dalam menggantikan tulang manusia yang rusak (ostheoprosis) memiliki
kompatibilitas yang cukup tinggi jika kita lihat dari sifat ketahanan dalam
proses korosi. Karena biomaterial keramik termasuk dari material yang tahan
korosi maka material tersebut jika
bereaksi dengan darah dan cairan yang ada pada tubuh manusia tidak akan
terjadi korosi dan tidak menimbulkan kekeroposan tulang.
High
Resistant Compression (Tahanan Tinggi Terhadap Tekanan)
Salah satu sifat
istimewa dari keramik juga adalah pada sifat ketahan material keramik tersebut
terhadap tekanan yang berasal dari luar sehingga material dari keramik tidak mengalami
deformasi plastis seperti yang ada pada logam dan polimer, sifat tersebut bisa
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penggunaan material keramik untuk
biomaterial dalam tubuh yang bisa menahan tekanan-tekanan beban dari luar tubuh,
tetapi bahan keramik juga memiliki kelemahan yakni bahan keramik mudah patah hal
itu disebabkan karena material keramik tidak mengalami deformasi sehingga mudah
terjadi fracture. Dan untuk membandingkan nya kita bisa lihat dari table
dibawah ini:
Jka kita perhatikan
dari grafik tersebut ceramic memiliki nilai resistance to fracture paling kecil
diantara material metal, polimer dan composites.
Biocamtapibilitas
Penggunaan biomaterial
dari jenis keramik ini juga mempertimbangkan dari sifat keramik yang disebut
dengan biokomtapibilitas. Biokomtabilitas adalah sebuah sifat yang dimiliki
oleh suatu material yang bisa bekerja selaras dengan tubuh tanpa menimbulkan
efek yang berbahaya bagi tubuh kita (arif cahyanto:2009). Material keramik
memiliki sifat biokampabilitas yang baik karena keramik tidak bereaksi dengan
lingkungannya sehingga tidak membahayakan bagi tubuh. Tidak breaksi dengan zat yang ada pada tubuh
kita itu juga disebut dengan sifat inert.
Low
thermal and electrical conductivity
Sifat
ini dimiliki oleh keramik yang merupakan sifat tahan dari perubahan suhu suatu lingkungan dan panas dari sekitar.
Material keramik tidak menglami perubahan bentuk ketika dipanaskan karena
memiliki titik lebur yang tinggi, dengan keistimewaan ini juga keramik
(alumina) digunakan sebagai bahan refraktori atau material yang tahan terhadap
perubahan suhu yang tinggi dan tetap mempertahankan bentuknya.
APLIKASI CERAMIC
BIOMATERIAL
Ceramic Biomaterial
adalah bidang yang menggunakan ilmu dari berbagai disiplin ilmu yang
membutuhkan pengetahuan dan pemahaman mendasar dari sifat-sifat fisika, kimia
dan matematika. (arief:2009). ceramic biomaterial ini merupakan salah satu
material yang sedang dalam tahap penelitian karena memberikan jaminan yang
besar terhadap perkembangan dalam bidang teknologi kedokteran, ceramic
biomaterial dalam pembhasan banyak membahas tentang aplikasi ceramic
biomaterial ini sebagai material-material pengganti alat-alat tubuh yang
bersifatnya keras seperti rangka manusia, sendi, tulang tengkorak, tulang
belakang dan gigi.
Biomaterial
berkenaan dengan aspek bidang material dari peralatan medis. Seorang ilmuwan
biomaterial berurusan dengan sifat kimia dan fisika dari material dan
kecocokannya untuk perangkat khusus. Hal tersebut berkaitan dengan bagaimana
sifat ini berubah dengan lingkungan biologis dan bagaimana material
mempengaruhi tubuh. Pembelajaran mengenai keterkaitan tersebut sangat penting
untuk dipelajari dan sangat berkembang pesat saat ini. Defenisi dari
biomaterial adalah semua material sintetik yang digunakan untuk menggantikan
atau memperbaiki fungsi jaringan tubuh yang secara berkelanjutan atau sekedar bersentuhan dengan
cairan tubuh.
Keramik juga telah
banyak digunakan sebagai material pengganti dalam ilmu kedokteran gigi. Hal ini
meliputi material untuk Mahkota gigi, tambalan dan gigi tiruan. Tetapi,
kegunaannya dalam bidang lain dari pengobatan medis tidak terlihat begitu
banyak bila dibandingkan dengan logam dan polimer. Hal ini dikarenakan
ketangguhan retak yang buruk dari keramik yang akan sangat membatasi
penggunaannya untuk aplikasi pembebanan. material keramik sedikit digunakan
untuk pengganti tulang sendi (joint replacement), perbaikan tulang (bone repair)
dan penambahan tulang (augmentation).
Jenis-Jenis
Ceramic Biomaterial Dan Aplikasinya
Aplikasi ceramic
biomaterial bermacam-macam sesuai dengan sifat khas dari material keramik yang
digunakan. Secara garis besar sifat yang bisa membedakan aplikasi dari ceramic
biomaterial adalah sifat bioinert, bioactive dan biodegradable.
·
Bioinert
merupakan sifat yang dimiliki oleh ceramic bio material dimana material
tersebut dapat mempertahankan struktur nya setelah di implant (masukan) kedalam
tubuh makhluk hidup (biasanya pengganti tulang manusia) dan material tersebut
juga tidak menimbulkan efek perlawanan dari zat-zat yang ada pada tubuh
manusia.
·
Bioactive
merupakan sifat yang dimiliki oleh ceramic biomaterial dimana material tersebut
dapat membetuk ikatan dengan jaringan-jaringan yang ada pada makhluk hidup dan
tidak terjadi penolakan antara material asing (ceramic biomaterial) dan
jaringan hidup.
·
Biodegradable
merupakan sifat yang dimiliki oleh ceramic biomaterial yang bisa mengalami
penguraian didalam tubuh dengan reaksi kimia (hidrolisis) dan hasil
penguraiannya tersebut dapat diserap oleh tubuh dan tidak menimbulkan efek
toksik.
Dari paper ini kita hanya membahas tentang
aplikasi ceramic biomaterial yang terdapat pada table diatas karena telah
mewakili dari sifat dan jenis yang dimiliki oleh ceramic biomaterial lain yang
tidak dibahas dalam paper ini.
Alumina
Alumina
merupakan biceramic dari jenis bioinert, karena alumunium ini tidak menimbulkan
efek toksik pada tubuh dan dapat mempertahankan bentuknya ketika dimasukan
kedalam tubuh. Alumina merupakan keramik yang memiliki ketahanan terhadap beban
yang tinggi serta daapat bertahan pada suhu yang sangat tinggi, sehingga
alumina juga digunakan sebagai bahan anti panas yang disebut dengan
refraktori, dari sifat istimewa itu
dapat digunakan sebagai pengganti tulang, pelapis tengkorak pelindung dari
benturan benda asing dan pengganti/pelapis gigi.
Keuntungan
alumina sebagai bahan ceramic biomaterial
·
Low
respone immune,
·
Tidak
menimbulkan efek toksik terhadap tubuh
Kekurangan alumina sebagai bahan camic
biomaterial
·
Tidak
terjadi pertumbuhan tulang
·
Tidak
dikuti serat membrane
·
Kehilangan
implant tubuh sering terjadi akibat pemasangan implant yang kurang akurat
Gelas
keramik
Ceramic yang memiliki kristalin
padat seperti susunan pada metal yang proses pembuatannya dikontrol dari
sebuauh proses kristalisasi dari gelas. Gelas keramik juga disebut dengan
bioglass yang memiliki sifat sebagai bioactive karena gelas keramik jika
diimplan dalam tubuh manusia akan membentuk jaringan yang ada pada makhluk
hidup itu dan tidak menimbulkan efek penolakan atau imunitas. Komposisi yang
termasuk dari bioglass adalah SiO2,
CaO and Na2O. karena keramik tersebut dikontrol dalam proses
kristalisasi gelas maka ceramic tersebut juga memiliki sifta dari gelas yakni
tidak tahan terhadap tekanan yang kuat tidak seperti ceramic biasa yang
memiliki resistance compressible yang besar. Dari kekurangan itu bioglass tidak
digunakan sebagai penggati tulang atau gigi yang memiliki tekanan beban yang
besar, bioglass digunakan sebagai penguat dan pelapis rangka untuk melindungi
dari kekeroposan tulang.
Keramik
porous (hydroxyapathite)
Hydroxyapathite
disebut juga sebagai keramik porous karena bentuknya yang berisi rongga-rongga
seperti spons. Dengan bentuknya yang berlubang ini menyebabkan kekuatan terhadap
beban sangat rendah sekali sehingga tidak digunakan sebagai bahan pengganti
tulang seperti bioglass. Keramik porous termasuk biodegradable karena jenis
keramik tersebut mengalami penguraian ketika bereaksi dengan fluida cair. Sifat
degradable itu dimanfaatkan untuk mengisi rongga-rongga yang ada pada tulang
dan rangka manusia dan menghindari kekeroposan tulang. Dan dapat mengisi
kekeroposan tulang akibat tumor dan kanker.
DAFTAR PUSTAKA
callister,
William D 2007. An introduction of
material science and engineering.
USA John willey & sons
Handbook
“ Overview of Biomaterials and Their Use in Medical Devices “,
Saendz,
brostow, castano, journal of material education vol 21 (5-6): 297-306 (1997)
K. de Groot, Biocompatibility of Clinical
Implant Materials, vol. 1, (D. F. Williams, editor), CRC Press, Boca Raton, FL, 1981
Handbook”an
Introduction To Tissue-Biomaterial
Interaction”
Slide
presentation “jeung yeol yoon. Biosistem engineering Arizona university”
Virpi
muhonen “bone-material interface”
makalah
biomaterial arif cahyanto. Unpad:2009
website:
pustaka.unpad.ac.id/wp-content/.../makalah_biomaterial_arief.pdf
pkl:34
genome.tugraz.at/biomaterials/Biomat-01.pdf pkl: 5:44